Beranda » Kuliner » Pala di Pajoreja – Nagekeo

Tak banyak daerah penghasil Pala di Pulau Flores. Dua di antaranya yang populer adalah Kloangpopot di Kabupaten Sikka dan Mauponggo di Kabupaten Nagekeo. Itupun, pepohonan Pala ditanam disela-sela pohon komoditi andalan lainnya seperti Cengkeh dan Kakao. Pun demikian, bagi warga Pajoreja, Desa Ululoga, Kec Mauponggo, Pala menjadi andalan utama ketika Kakao tak lagi banyak berbuah.

“Dulu Kakao juga banyak di sini. Tapi penyakit. Sekarang orang-orang di sini banyak jual Pala”, kata Bapak Yosep Lipu (70 tahun), seorang warga senior kampung Pajoreja.

Saat ini, harga di pasaran, satu kilogram kering Pala dihargai 80 ribu rupiah. Selain buahnya, kulit buahnya juga bisa dijadikan uang. Furing (kulit ari dalam) dijual 220 ribu/kg. Sedangkan kulit luarnya seharga 4 ribu/kg. Oleh warga setempat, kulit Pala juga diolah menjadi manisan dan sirup.

Bapa Yosep Lipu bercerita, Pala di Pajoreja (Mauponggo) awalnya dibawa oleh Bapak Leo Pendi, orang Maumere yang menjadi guru di Obooja, Mauponggo pada sekitar tahun 1980an. Bertahun kemudian hingga kini, Pala telah menyebar ke hampir semua kebun dan pekarangan di hampir semua desa yang berada di kaki Gunung Ebulobo. Selain dijual di Pasar Mauponggo, Pala dari kampung yang menghadap Laut Sawu ini juga diambil langsung oleh pebisnis Pala dari luar Flores.

Saat ini, seiring akses ke Kampung Pajoreja dan penataan wisata desa yang semakin baik, beberapa travel agent juga “menjual Pala Pajoreja” sebagai bagian dari paket wisata jelajah Flores dengan tema “tour rempah Flores”. Tertarik ke Pajoreja? Ayo ke Flores.

Foto & Teks: Boe Berkelana

Belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi.

Komentar Anda* Nama Anda* Email Anda* Website Anda

Kontak Kami

Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.